Pola Berpikir Seorang Pebisnis Berbeda Dengan Karyawan
Pola Berpikir Seorang Pebisnis Berbeda Dengan Karyawan |
Suatu hari, A kedatangan teman akrabnya pak B yang mengeluh karena baru saja dikeluarkan dari perusahaannya oleh sebab perampingan tenaga kerja. Pak B berkata, ”Aku baru saja dipecat dengan pesangon yang kecil, apa kamu bisa memberi pendapat bagaimana harus memulai sebuah bisnis waralaba seperti usahamu ini?”
Pada jaman sekarang, makin sulitnya kondisi ekonomi global menyebabkan banyak perusahaan melakukan PHK untuk mengurangi beban operasional. Dan akibatnya para karyawan yang hanya menggantungkan penghasilan dari perusahaan tersebut akan sangat tertekan keadaan ekonominya saat PHK menimpa dirinya. Tapi pertanyaannya dengan alinea pertama di atas sebenarnya bukan “Bagaimana memulai sebuah bisnis” tapi seharusnya berbunyi “Haruskan aku berbisnis?”. Dan ini berkaitan dengan kepribadian seseorang bila menjawab pertanyaan nomor 2.
Bisnis Bukanlah Untuk Semua Orang
Menjadi seorang pengusaha, terlepas dari besar atau kecil bisnisnya, bukanlah untuk semua orang. Artinya tidak setiap orang dapat menjalankan sebuah bisnis. Cara berpikir seorang pebisnis sangat berbeda dengan karyawan dan di bawah ini, kami ingin memberi masukan apa yang harus dimiliki oleh seorang pebisnis.
Pola Berpikir Seorang Pebisnis Secara Umum
1. Fleksibel
Ketika menjadi karyawan, seseorang pastilah memiliki sebuah job description yang jelas, apa yang harus dilakukannya setiap hari dan itu harus diselesaikan sesuai dengan jadwal. Namun ketika menjadi pengusaha maka tak ada pekerjaan tertentu, seorang pengusaha merangkap semua jenis pekerjaan. Merencanakan, melaksanakan sekaligus mengevaluasi hasil pekerjaannya sendiri.
Oleh sebab itu, harus memiliki pola pikir yang fleksibel dalam menjalankan bisnisnya. Contohnya, harus ada skala prioritas saat menjalankan usahanya, menjalankan yang paling penting terlebih dulu dan mengesampingkan elemen kerja yang dapat dilakukan kemudian.
2. Inisiatif
Seorang pebisnis tak mungkin hanya sekedar membuka usaha ritelnya, misalnya toko online, menyiapkan barang yang akan dijual kemudian hanya duduk manis untuk menunggu pembeli datang. Tak bisa seperti itu. Pengusaha haruslah memiliki inisiatif agar barang dagangannya cepat laku terjual dan kulakan lagi supaya usahanya terus menerus bisa eksis. Memiliki inisiatif inilah yang harus tetap ada agar bisnisnya bisa berjalan dan berkembang. Dan menjaga agar tetap memiliki pola berpikir yang penuh inisiatif tak bisa dilakukan oleh seorang yang memiliki “mental” karyawan.
3. Peluang
Seorang sopir perusahaan hanya memiliki tugas untuk mengantarkan barang pesanan ke tempat pelanggan. Dia tak harus berpikir bagaimana harus mengembangkan usaha di tempatnya bekerja. Ada orang lain, bagian pemasaran atau bos pemilik bisnis, yang melakukan pengembangan bisnis. Nah, jika menjadi seorang pebisnis maka Anda harus siap untuk bisa mengembangkan bisnis usaha sendiri dengan menajamkan kepekaan terhadap peluang usaha yang melintas di depan mata.
Itulah hal penting yang biasanya dialami oleh seorang pebisnis, bila karyawan memiliki keahlian hanya dalam satu bidang unit kerja maka seorang pebisnis harus memiliki keahlian untuk menjalankan semua unit kerja yang ada dalam bisnisnya. Pola berpikir seorang pebisnis memang harus berbeda dengan seorang karyawan, apakah anda siap menjadi seorang pengusaha?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar